AWAZ, JANGAN SALAH MEMPERLAKUKAN ANAK - ADITYA NUR HIDAYAT

ADITYA NUR HIDAYAT

PHOTHOGRAPHER, DESIGNER, TEACHER.

test banner

Post Top Ad

Responsive Ads Here

20/10/24

AWAZ, JANGAN SALAH MEMPERLAKUKAN ANAK

Akmar bahagia jika diasah, diasih & diasuh


Tak disangka. seorang keluarga terdekat mampu mencederai mental balita yang masih dalam proses tumbuh kembang.

siapa snagka kata itu keluar dari seorang Tante, budhe, atau keluarga terdekat lainnya? siapa sangka, kata itu keluar dari seorang insan pendidik yang bertugas mencerdaskan kehidupan bangsa.


🧑‍🎓 : Duh ancen arek gak arep dulur.

🧑‍🎓 : Kapan tau gak rewel.

🧑‍🎓 : ancen arek nangisan.


Sang bayi hanya bisa menangis ketika diperlakukan tidak baik.


Balita adalah anak yang berumur 0-59 bulan, pada masa ini ditandai dengan proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat dan disertai dengan perubahan yang memerlukan zat-zat gizi yang jumlahnya lebih banyak dengan kualitas yang tinggi. Akan tetapi, balita termasuk kelompok yang rawan gizi serta mudah menderita kelainan gizi karena kekurangan makanan yang dibutuhkan (Ariani, 2017). Masa balita adalah masa dimana anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat sehingga sering disebut dengan golden age. Suhartatik, S., & Al Faiqoh, Z. (2022).


Untuk kelangsungan hidup anak agar optimal sebagai generasi selanjutnya perlu mendapatkan kebutuhan dasar anak akan asah, asih, dan asuh. Dimana Kebutuhan dasar ini akan memberikan kesehatan bagi anak agar tidak ada hambatan atau gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak selanjutnya.

 

Kebutuhan Asah yang pasti hadir dari ring pertama lingkungan bayi tersebut. memberikan fasilitas akan stimulasi mental untuk mengasah kecerdasan, kemandirian, bahasa, dan keterampilan. Kebutuhan Asih memberikan fasilitas akan emosi seperti kasih sayang, rasa aman, harga diri, perhatian, pengalaman baru, dan pujian. Hal ini bisa datang dari ring kedua yang lebih luas, misal saudara atau orang yang sering di temui. Serta kebutuhan Asuh yakni kebutuhan akan asupan gizi yang tepat, pakaian, tempat tinggal, imunisasi, dan layanan kesehatan dasar. 


Menurut A. N. Dkk., 2005. Pada dasarnya fondasi emosi yang sehat dibangun atas dasar penerimaan dan penghargaan terhadap dirinya. Perwujudan dari perasaan ini, yang paling awal adalah anak yang dapat merasakan kasih sayang dari orang-orang terdekatnya.


Jadi marilah kita bersikap bijak terhadap lingkungan sekitar, apalagi terhadap orang orang terdekat kita. Memang ilmu parenting sudah mudah untuk didapat. Namun belum semua mampu dan mau menerapkan ilmu tersebut. Bahkan beberapa golongan masih apatis terhadap pola asuh atau parenting yang semakin modern yang berdasarkan penelitian dan analisa medis dan psikologis, bukan berdasarkan kata orang dulu.


Marilah banyak membaca, agar kita menjadi pelopor kemajuan generasi, bukan malah hanya mendegradasi moral balita yang tidak tahu apa-apa.

“From birth, infants pick up on emotional cues from others. Even very young infants look to caregivers to determine how to react to a given situation,” says Jennifer E. Lansford, PhD, a professor with the Social Science Research Institute and the Center for Child and Family Policy at Duke University.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here