MEMBUAT FILM - ADITYA NUR HIDAYAT

ADITYA NUR HIDAYAT

PHOTHOGRAPHER, DESIGNER, TEACHER.

test banner

Post Top Ad

Responsive Ads Here

15/01/11

MEMBUAT FILM

Selamat malam dunia,,,
kembali lagi saya akan memberikan artikel tentang FILM. Berbeda dengan artikel sebelumnya yang membahas tentang tips membuat film. Kali ini akan langsung di bahas yakni cara membuat film. 


Seperti yang saya singgung di artikel sebelumnya, "film di buat melalui beberapa tahap yang menurut newbie seperti saya adalah rumit sekali". Nah, karena rasa ingin tau saya sangat besar, saya ingin terus mencari informasi ini dan akhirnya ketemu di blognya mas Darma Aditya Nursalam...
sebelum mengetahui cara membuat film alangkah baiknya jika anda tau tips untuk membuat film, tips itu bisa anda baca di sini..


Langsung saja beranjak dari basa-basi di atas, dan langsung simak cara-cara di bawah ini...

1. IDE
Idealnya, IDE ini harus unik dan original. Tapi, memutuskan untuk menyadur sebuah karya orang lain itu juga termasuk sebuah IDE lho… Untuk mencari IDE, banyak cara yang bisa dilakukan. Melakukan pengamatan terus-menerus, jalan-jalan ke tempat yang aneh dan belum pernah didatangi manusia, atau duduk santai di sebuah rumah makan. Melamun sendirian di dalam kamar juga bisa mendatangkan ide, kok( tapi jangan sampai kesambet ya...)… kalo saya ya mikir terus, tapi nggak dapet-dapet idenya.. hehe
2. Sasaran
Setelah mendapatkan IDE, tentukan sasaran dari film yang akan dibuat. Apakah film itu di khususkan untuk anak-anak, blogger, ateu film dokumenter yan akan di putar di sekolah.. Itu juga harus ditentukan di awal pembuatan film. Jangan sampai terjadi, film tersebut ditujukan untuk anak SMU tapi karena tidak disosialisasikan dengan jelas, akhirnya dipenuhi adegan berantem penuh darah,, jadi scary movie nanti..
3. Tujuan
IDE dan Sasaran sudah ditetapkan. Yang harus dipastikan selanjutnya adalah tujuan pembuatan film. Ingin menggugah nasionalisme seperti merah putih? Ingin mendapatkan kepuasan pribadi seperti pembuatan film Passion of the Christ? Apa? Atau anda ingin memulai karir menjadi sutradara...
4. Pokok Materi
Berikutnya adalah menyusun pokok materi. Apa sih pesan yang ingin disampaikan? Ungkapan cinta? Sekedar pesan mengingatkan bahaya merokok?
5. Sinopsis
Sinopsis adalah ringkasan yang menggambarkan cerita secara garis besar. Semacam ide awal gitu loh. Dari sinopsis ini, nantinya bisa dikembangkan menjadi cerita yang lebih detil.
6. Treatment
Tahapan ini adalah penggambaran adegan-adegan yang nantinya akan muncul dalam cerita. Tidak mendetil. Contoh treatment itu seperti ini…
Ada seorang pria yang melihat anak kecil yang sedang mengamen, kemudian ia melemparkan sepotong roti, dan meledaklah amaran pengamen itu karena di beri roti yang sudah terlempar ke tanah.
7. Naskah
Naskah adalah bentuk mendetil dari cerita. Dilengkapi dengan berbagai penjelasan yang mendukung cerita (seting environment, background music, ekspresi, semuanya…). Contoh naskah itu, seperti ini…
FS. Ali mengayuh becak. Ais duduk merenung, tidak mempedulikan Ali yang bolak-balik menatapnya.
Ali : Dak usah dipikir lah, Mbak…
Ais : (kaget) Heh? Apa, Bang?
8. Pengkajian
Pengkajian disini, adalah yang dilakukan oleh seorang ahli isi (content) atau ahli media. Yang dikaji, adalah apakah naskahnya sudah sesuai dengan tujuan semula? Dan hal-hal yang mirip seperti itu…
9. Produksi Prototipe
Proses ini dibagi jadi 3 sub-tahap, yaitu pra-produksi (penjabaran naskah, casting pemain, pengumpulan perlengkapan, penentuan dan pembuatan set, penentuan shot yang baik, pembuatan story board, pembuatan rancangan anggaran, serta penyusunan kerabat kerja), produksi (pengambilan gambar sesuai dengan naskah dan improvisasi sutradara), purna-produksi (intinya adalah editing).
10. Uji coba
Uji coba ini dilakukan dengan memutar prototipe di hadapan sekelompok kecil orang. Kalau produsen film besar, biasanya melakukan ini di hadapan para kritikus. Tujuannya adalah untuk mengetahui respon dari calon audiens.
11. Revisi
Setelah ada respon, maka dilakukan perubahan jika diperlukan. Karena itu lah, banyak film yang memiliki deleted scenes. Itu diakibatkan proses uji coba dan revisi ini.
12. Preview
Preview itu adalah pemutaran perdana, di hadapan para ahli isi, ahli media, sutradara, produser, penulis naskah, editor, dan semua kru yang terlibat dalam produksi. Tujuan dari preview ini adalah untuk memastikan apakah semuanya berjalan lancar sesuai rencana atau ada penyimpangan. Bisa dikatakan, bahwa preview ini adalah proses pemeriksaan terakhir sebelum sebuah film diluncurkan secara resmi.
13. Pembuatan Bahan Penyerta
Bahan Penyerta itu adalah poster iklan, trailer, teaser, buku manual (jika film yang dibuat adalah sebuah film tutorial), dan lain sebagainya yang mungkin dibutuhkan untuk mensukseskan film ini.
14. Penggandaan
Tahap terakhir adalah penggandaan untuk arsip dan untuk didistribusikan oleh para Joni (ini terjadi pada jaman dulu kala, waktu format film digital masih ada di angan-angan).
Ok demikian lah langkah-langkahnya...walaupun saya tidak pernah di libatkan dalam pembuatan film di sekolah, tetapi saya ingin sekali membuat film saya sendiri dan membuktikannya kepada dunia... hahaha.. amin
Good luck

2 komentar:

  1. Berarti seperti inilah orng membuat film2 itu yang sering kt tonton ya.ok bro salam kenal.

    BalasHapus
  2. OK bro... seperti itulah sistimnya...
    salam kenal juga bro... ADIT

    BalasHapus

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here