Storyboard merupakan unsur penting yang sering ditinggalkan. Jika anda pernah mendengar istilah storyboard, maka seyogyanya juga pernah membuatnya. Namun di sebagian besar praktik broadcasting, storyboard sering ditinggalkan dan memilih untuk melakukan produksi / shoting film.
Sebenarnya apa itu story board?, mari kita bahas lebih jauh.
Story = cerita, board = papan.
Secara terjemahan, storyboard perupakan papan cerita yang dituangkan dalam bentuk gambar menyerupai komik. dimana gambar-gambar tersebut merepresentasikan sebuah urutan cerita. Fungsi storyboard adalah untuk memvisualisasikan cerita. Storyboard berguna untuk memastikan sebuah film bisa di edit dan mengurangi risiko kekurangan gambar saat shooting.
untuk lebih memahaminya, mari kita melihat contoh storyboard di bawah ini :
- Memvisualisasikan Visi Sutradara
Storyboard berfuntsi untuk memvisualisasikan visi sutradara. Storyboard memberikan gambaran agar sutradara tidak bingung ketika proses pengambilan gambar. Jika anda amati pada video di atas, gambar storyboard tidak sepenuhnya sama dengan video. Namun storyboard mampu memberikan gambaran bagaimana hasil akhirnya nanti.
Proses pembuatan storyboard berada pada masa pra-produksi. Di tahap ini, sutradara harus mampu menggambarkan bagaimana hasil akhir film atau videonya nanti. Sutradara dapat bekerjasama dengan storyboard artist untuk menuangkan idenya. - Memprediksi beban syuting
Storyboard tidak hanya membantu tim melihat gambaran ide dari sutradara, tetapi juga memperkirakan beban syuting. Pada contoh storybboard di atas, ada 24 frames yang harus diambil. Dengan begitu asisten sutradara dapat memprediksi beban dan jadwal syuting yang paling tepat.
Storyboard juga berguna untuk departemen lainnya. Misalkan departemen kamera akan memprediksi angle yang akan digunakan, jenis lensa dan kamera. Electrical departemen juga dapat merencanakan pencahayaan yang sesuai untuk kondisi gambar yang ada. Sama halnya dengan departemen Art. Dengan adanya storyboard, maka properti yang dibutuhkan juga harus disiapkan.
Kapan Menggunakan Storyboard?
Storyboard tidak harus digunakan oleh sutradara. Banyak sekali sutradara yang tidak menggunakan storyboard, misalnya Christopher Nolan. Nolan hanya menggunakan storyboard di adegan-adegan penting dan kolosal yang melibatkan banyak orang.
Akan tetapi adapula sutradara yang sangat mengandalkan storyboard dalam bekerja, salah satunya Coen Brothers yang mengaku semua karyanya selalu dibuat berdasarkan storyboard yang telah mereka siapkan lebih dulu.
Nah, melihat dua contoh di atas, storyboard memanglah bukanlah sebuah keharusan, melainkan sebuah pilihan. Dan pilihan tersebut sangat bergantung pada karakteristik sutradara. Ada sutradara yang lebih nyaman bekerja dengan storyboard, adapula yang lebih nyaman tidak menggunakannya.
Menggunakan storyboard tentu akan memudahkan seorang sutradara dan memastikan keamanan sebuah project. Akan tetapi kelemahannya adalah tingkat eksplorasi cenderung rendah, karena hanya bekerja sesuai acuan saja. Sebaliknya tanpa storyboard, seorang sutradara dapat mengeksplorasi adegan dengan lebih berani dan beresiko.
Pembahasan di atas secara khusus membahas industri film, dalam dunia periklanan, kondisinya sedikit berbeda. Storyboard dalam dunia iklan adalah suatu kewajiban. Kenapa? Karena pihak pembuat keputusan bukanlah dari sutradara semata, melainkan ada banyak seperti: agensi iklan, manajer brand, general manajer, dst. Oleh karena itu, storyboard sudah lebih dulu dinilai, dibahas, dan disetujui oleh pihak-pihak tersebut.
Bagaimana Cara Membuat Storyboard?
Storyboard biasanya dibuat oleh storyboard artist, sebuah profesi yang memiliki ketrampilan untuk menuangkan visi sutradara dalam bentuk visual (ilustrasi). Biasanya sutradara akan membuat shot list alias daftar bidikan sesuai dengan kebutuhan visinya. Setelah itu, sutradara akan berkonsultasi dengan storyboard artist sebelum dituangkan menjadi papan cerita.
Jadi, apabila kamu mau menjadi storyboard artist, maka kamu dituntut untuk mempunyai ketrampilan ilustrasi yang baik dalam kata lain, Pinter Ngggambar. Aplikasi yang biasa digunakan untuk membuat storyboard adalah Procreate, Adobe Illustrator atau aplikasi ilustrasi lainnya.
Kalau kamu bukan ilustrator atau ngerasa gak punya skill buat menggambar, jangan takut! Fungsi storyboard adalah membantu memvisualisasikan isi kepala kamu. Jadi, kamu bisa gambar dengan aplikasi di atas (atau bahkan di kertas) , dan jangan takut gambarmu jelek. Yang penting, orang lain bisa paham shot seperti apa yang nantinya akan kamu ambil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar